Penatalayanan Pribadi

Penatalayanan Pribadi

I.      Defenisi Penatalayanan

ü  Kamus: Penatalayan adalah orang yang mengelola barang-barang yang menjadi milik orang lain, seorang administrator atau penasihat

ü  Penatalayan bukanlah pemilik. Ia diberi tanggung jawab untuk mengelola/ mengatur secara bijaksana apa yang menjadi milik orang lain

II.    Pandangan Allah tentang Penatalayanan

A.        Yesus Kristus adalah TUHAN dan pemilik segala sesuatu

ü Ia yang menciptakan kita (Kolose 1:15-18)

ü Ia telah membeli kita dengan darahNya (1 Petrus 1:18 -19)

ü Allah menetapkan Kristus sebagai TUHAN (Efesus 1:20 – 23)

ü Alkitab menyatakan kuasa dan hakNya di atas segala sesuatu. (1 Tawarikh 29:11-12)

B.        Kita harus menjadi penatalayan yang bijaksana dari harta yang Allah berikan kepada kita, baik secara jasmani maupun secara rohani (1 Petrus 4:10; 1 Timotius 6:17)

ü Allah telah mempercayakan kepada manusia harta kekayaanNya untuk dikelola berdasarkan pembagian yang berbeda (Matius 25:14-15, 29; Roma 12:3-8)

ü Usaha untuk memenuhi tujuan Allah harus menjadi prioritas utama kita (Kolose 1:25-27)

ü Kita akan memberikan pertanggungjawaban kepada TUHAN dan Tuan yang telah mempercayakan tugas penatalayanan itu kepada kita. (Roma 14:12, Matius 25:19)

1)         Allah mengharapkan bunga dari hal-hal yang telah dipercayakan kepada kita (Matius 25:19-30)

2)         Ia memerintahkan kita agar berbuah (Yohanes 15:16)

3)         Kesetiaan adalah kunci bagi penatalayanan yang dilaksanakan dengan bijaksana (1 Korintus 4:2)

ü Sikap dan persekutuan dengan Allah adalah faktor penentu dalam penatalayanan yang bijkasana (Luk. 16:10-13)

1)      Penatalayanan adalah sarana yang tepat untuk menguji watak kita

2)      Allah memberkati orang-orang yang melaksanakan pengelolaan yang bijaksana dan setia (Luk. 12:43-44)

III. Tiga bidang Utama Dalam Penatalayanan

A.      Kita harus menjadi penatalayan yang baik atas talenta yang Allah telah berikan kepada kita

1)      Kita memiliki bakat-bakat alamiah, kemampuan dan daerah pengaruh (Kolose 3:17,23-24; Filipi 4:13)

2)      Kita masing-masing mempunyai karunia dan kemampuan rohani (1 Kor 12:11, Roma 12:3-8)

B.      Kita harus menjadi penatalayan yang baik atas waktu yang Allah telah berikan kepada kita

1)      Waktu diberikan kepada semua orang dengan sama rata

2)      Cara kita menggunakan waktu sangat penting karena kita menukar sebagian dari hidup kita untuk mengganti waktu (Ef. 5:15-17)

3)      Dari 168 jam yang TUHAN berikan dalam seminggu, berapa waktu yang kita berikan untuk bersekutu dengan orang percaya lain, untuk saat teduh, memimpin PA, bersaksi tentang Kristus?

C.      Kita harus menjadi penatalayan yang baik atas uang/harta yang Allah telah berikan kepada kita

1)      Prinsip yang digunakan dalam mengarahkan pengelolaan uang kita

ü  Hukum pengembalian: kita akan menuai apa yang kita tabur (Luk 6:38)

ü  Hukum perbandingan: karunia diukur berdasarkan pengorbanan bukan jumlah (Lukas 21:1-4)

ü  Hukum tidak mementingkan diri sendiri: kita memberi dengan sukacita berdasarkan kasih (1 Kor 13:3; Lukas 6:30)

ü  Hukum pengubahan (transformasi): uang yang dipersembahkan kepada Tuhan akan dipakai untuk membawa orang-orang yang akan kita jumpai di surga (Lukas 16:9; 12:31-33)

ü  Hukum berkat yang lebih tinggi: apa yang telah saya berikan kepada TUHAN akan kembali padaku dengan berkat rohani yang lebih besar (kis 20:35)

2)      Praktek di kalangan jemaat mula-mula (II Kor 8:1-9:14)

ü  Kasih karunia diukur dari jemaat Makedonia yang terjajah dan miskin (8:1)

ü  Memberi dalam kemurahan (8:2)

ü  Memberi dari kekurangan (8:3)

ü  Berdasarkan prinsip bukan dorongan emosional/perasaan (8:4)

ü  Kebiasaan memberi timbul sebagai penyerahan kepada TUHAN (8:5)

ü  Anugerah berlimpah tercurah atas mereka (9:10-14)

3)      Bagaimana memberi kepada TUHAN (1 Kor 16:1-2)

ü  Merupakan pemberian yang utama, pada hari pertama(ayat 2)

ü  Perbuatan yang teratur -tiap-tiap minggu-(ayat 2)

ü  Pemberian  pribadi -masing-masing-  (ayat 2)

ü  Pemberian seimbang - sesuai yang diterimanya- (ayat 2)

ü  Pemberian harus terncana (ayat 2)

ü  Pemberian yang penuh sukacita (2 Kor 9:7)

PA 16 Oct 2013 dengan Avnes, Eko, Dwiki dan Aswin dari FK-Unhas

Source: Materi PA CCC